Selasa, 02 Desember 2014

Tuhan menjawab doaku untuk membuat seseorang bahagia.
Aku menyadarinya hari ini.
Harusnya aku senang, dia memperoleh bahagianya.
Tapi aku menemukan bahwa ada sedikit kecewa dalam diriku.
Aku sadar gelas yang sudah pecah tak akan pernah kembali seperti semula.
Hanya tinggal rasa sesal kenapa aku ceroboh sekali.
Dan bertanya kenapa gelas ini harus pecah?
Tapi seperti waktu yang tak akan pernah berjalan mundur
Begitupun hidupku
Kehilangan mengajarkanku untuk selalu bersyukur pada apa yang kumiliki
Kisahku akan terus berlanjut tanpa memikirkan “seandainya begini atau seandainya begitu”
Seandainya adalah milik orang yang tidak punya harapan.
Aku punya harapan. Aku berharap.
Harapanku tidak kosong, harapanku nyata.
Nyata seperti jawaban doaku saat ini.
Kalaupun saat ini aku sedikit kecewa, biarlah ini membuatku terus belajar dan mengerti tentang rencana Tuhan.
Versi bahagiaku dan versi bahagia Tuhan memang beda.
Tapi yang penting Tuhan tetap membuatmu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu

search