Kali ini saya mau bercerita tentang trip saya ke Pulau Biawak..(*postingan yang tertunda dari 4 bulan yang lalu)
Mungkin kalian lebih familiar dengan Pulau Komodo yang ada di Kepulauan Nusa Tenggara dibandingkan dengan Pulau Biawak.
Pulau Biawak adalah Pulau Kecil yang terletak di Laut Jawa, Kabupaten Indramayu, sama seperti namanya, ikon dari pulau ini memang biawak, hewan reptil yang masuk ke dalam jenis kadal besar mirip2lah sama komodo, biawak disana ukurannya lumayan besar.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/9/95/Biawak.JPG
Nah, waktu perjalanan saya itu 13-14 Oktober 2012. Walaupun singkat tapi sangat berkesan. Saya belajar bagaimana bisa survive di tengah kondisi yang minim dari segala fasilitas dan hiruk pikuk kehidupan kota. Saya kesana dalam rangka simulasi lapangan kelompok kerja LK-MAHAIKA UNPAD, ada 4 kelompok kerja yang berangkat kesana : KK lamun, KK eksplorasi, KK Terumbu Karang dan KK Bioteknologi. Saya, ikut dalam KK Bioteknologi, ya kerjaan saya disana, sampling biota laut untuk dijadikan sampel penelitian di bidang bioteknologi laut.
Berangkat dari Jatinangor sekitar jam 12 malam, nyampe di Dermaga Karangsong, Indramayu sekitar jam 5 pagi, langsung cap cus naik perahu selama 5 jam, nyampe di Pulau Biawak sekitar jam 10 pagi. Bayangkan tuh, kita mengarungi lautan itu dengan perahu yang minim banget, pantat berasa tepos, kuping budek karena mesin perahu yang udah jadul banget, gelombangnya lumayan bandel -_- agak2 cemas waktu gelombang tertinggi sejajar sama sisi perahu. Ya, saya sedikit bisa merasakan kehidupan nenek moyang zaman dulu.
Untungnya selama di perahu menuju ke Biawak saya bisa tidur dengan nikmat, dan sama sekali tidak mabok laut. Ketika melihat daratan Pulau Biawak dari kejauhan hati mulai berbunga bunga (okey sejam terakhir saya mulai terbangun).
Tiba di dermaga seperti biasa, aroma amis khas pantai langsung menyambut kami.
Langsung beres2 barang, masak makan siang, lanjut ekspedisi Pulau Biawak :D
Sebelum kami mulai menjelajah, kami mendengarkan pengarahan dulu dari penjaga pulau yaitu Pak Manto (asal kalian tau, Pulau ini cuma dihuni sama satu keluarga, ajib gak tuh??).
Nah Pak Manto ini menjelaskan syarat dan larangan selama kami berada di Pulau Biawak, pertama kami harus ziarah ke sebuah makam, kami gak boleh mengganggu biawak, kami gak boleh bilang banyak nyamuk ketika kami lagi digangguin nyamuk (populasi nyamuk disana lumayan tinggi), oiya kita juga dilarang masuk hutan.
Ekspesdisi Pulau Biawak
Kegiatan ini isinya adalah berpetualang mengelilingi Pulau Biawak, kolaborasi antara KK ekspedisi yang melakukan pemetaan dan KK Biotek yang mengambil sampel. Mantab banget rasanya bayangin, itu pulau kita kelilingin dengan jalan kaki di air (jalan di air gak semudah jalan di darat T_T), kita start sekitar jam stgh 2, finish jam stgh 6. Awalnya bahagia, foto-foto, di tengah jalan, sendal mulai pada bercopot ria, air minum hampir habis, kaki pegal, air mulai pasang dan kita mulai panik. Untung di tengah jalan banyak hiburan, seneng banget ketika nemuin spesies unik, heboh nangkepin ikan, ketawa dan panik bareng. Rasanya ketika, saya menyelesaikan perjalanan itu wow, saya sanggup man! :D keliling pulau! Pengalaman baru yang luar biasa buat saya.
Pulau Biawak emang keren banget buat urusan ekosistem laut, mulai dari mangrove, lamun sampe terumbu karang lengkap semua disini. Di pinggir pantai kita bisa liat sponges laut warna biru tanpa harus diving, uniknya lagi sponges itu hidup nempel di akar mangrove. Teripang pun berseliweran di lamun, mulai dari yang lecil ampe ukuran 30 cm juga ada disini. Ya, sesuailah dengan status pulau ini sebagai KKLD (kawasan konservasi laut daerah). Kalau kalian mau liburan kesini, wajib keliling pulau, dijamin seruuuuuuu deh, ciyuuss neh!! :D
Ke Pulau Biawak juga jangan lupa naik ke mercu suar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1872 (hebat banget kan bisa tetap berdiri sampe sekarang). Dari atas mercu suar ini kita bisa puas deh ngeliat pemandangan Pulau Biawak yang oke punya. Dan selamat berimajinasi ria deh kalo udah di atas mercusuar.
Tapi ada satu hal yang sayang sekali terlewat sama saya yaitu snorkeling, -_-" bayangin baru turun ke laut 10 menit tiba2 mendung dan hujan deras, akibatnya visibility rendah, arus mulai kencang, dan kesal gak keliatan apa-apa.
Pengen ke Pulau Biawak lagi, tapi kayaknya nunggu fasilitasnya lebih baik dulu, ya bayangin aja kemarin itu habis keliling pulau saya nggak mandi :D lalalala....secara air mesti nimba dulu udah gitu airnya payau dan bau lumpur terus banyak larva nyamuk, karena udah jam 7 keadaan mulai gelap gulita so demi keselamatan saya tidak mandi,, :D yay... Cuma emang kayaknya kemarin timing saya datang kesana kurang cucok kali ya pas musim kemarau jadi air susah, solar habis jadi diesel 2 hari gak nyala. Fix seperti hidup di masa lampau. Yaa berharap aja sih,, pemerintah kita yang pandai pandai pada sadar buat meningkatkan fasilitas di P.Biawak sama transportasinya, minimal listrik sama perahu kesana bisa lebih layak untuk wisatalah soalnya rada ngerii boy perjalanan kesana kaloo pake perahu nelayan.
Akhir cerita, sekalian promosi : bosan dengan kehidupan kota, pengen cari sensasi liburan yang unik dan menantang? Dateng aja langsung ke Pulau Biawak :)
Tapi ingat, jadilah wisatawan yang pandai! Jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak alam! :)
God bless
God bless
Start Keliling Pulau |
Istirahat yang kesekian kalinya :D |
Pemandangan dari atas Mercusuar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar