Akhirnya aku tiba di fase ini.
Entahlah, saat ini kata dewasa terdengar menakutkan buatku. Bukan masalah usia, yang menakutkan adalah harus
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, nggak lagi bergantung pada orang tua
dalam memutuskan suatu hal dan siap untuk segala resiko dari keputusan kita
itu.
Aku pikir selama ini diriku sudah cukup dewasa, tapi
ternyata belum, sampai pada suatu ketika aku dihadapkan pada sebuah keputusan
sulit. Sebuah keputusan yang kubuat dalam waktu kurang dari 3 menit dan sangat
berpengaruh untuk hidupku tanpa sempat diskusi dengan siapapun. Setelah
keputusan itu kubuat ternyata hatiku merasa nggak damai sejahtera, dan
orang-orang disekitarku menyayangkan keputusan itu yang semakin membuatku
kalut. Hingga detik ini aku masih memikirkannya. Setelah kejadian itu aku terus
berpikir dan merenungkannya. Ini baru
awal, dan mungkin masih banyak keputusan-keputusan yang akan kubuat selanjutnya.
Walaupun orang di sekitarku banyak yang menyayangkan dan
kurang mendukung, tapi aku percaya ini proses yang harus aku jalani. Memang
tidak damai sejahtera tapi setidaknya aku berusaha untuk nggak menyesal. Karena
ini pengalaman pertama kali seumur hidupku aku memutusakan sendiri tanpa
kompromi dan bertanggung jawab untuk hidupku.
Aku nggak pandai mendeskripsikan perasaanku saat ini, dan
mungkin yang nyasar ke blogku dan membaca tulisanku saat ini bakalan bingung dan bete (*jeongmal mianhe..!!).
Cuma Tuhan yang tau nanonanonya hatiku saat ini. Alasan dan pertimbanganku akan sulit diterima oleh orang di sekitarku, karena mungkin aku terlihat seperti seorang pengecut dan jalan di tempat tapi percayalah aku akan jalan dan bahkan mungkin berlari.
Cuma Tuhan yang tau nanonanonya hatiku saat ini. Alasan dan pertimbanganku akan sulit diterima oleh orang di sekitarku, karena mungkin aku terlihat seperti seorang pengecut dan jalan di tempat tapi percayalah aku akan jalan dan bahkan mungkin berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar